nabila fadha
Proses rekrutmen di Amerika Serikat kini didominasi oleh platform digital seperti LinkedIn, Indeed, dan Glassdoor, yang setiap harinya mempublikasikan ribuan lowongan kerja. Volume data yang besar ini menyimpan banyak informasi berharga, namun sebagian besar masih belum dieksplorasi secara mendalam.
Business Intelligence (BI) menawarkan solusi efektif untuk menganalisis data lowongan kerja daring guna mengidentifikasi pola, tren, dan distribusinya. Dengan pendekatan BI, perusahaan dapat merancang strategi rekrutmen yang lebih terarah dan efisien, sementara pencari kerja bisa memperoleh pemahaman yang lebih cerdas terhadap kondisi pasar kerja saat ini.
Proyek ini berfokus pada analisis data lowongan kerja online di Amerika Serikat dengan memanfaatkan eksplorasi dan visualisasi data melalui platform Google Colab menggunakan Python dan library data science. Dataset yang digunakan berasal dari tautan ini, yang berisi data lowongan kerja dari platform LinkedIn.
Proyek ini membahas enam poin utama yang menjadi insight strategis dari analisis data, yaitu:
distribusi 10 besar posisi pekerjaan yang paling banyak ditawarkan di pasar tenaga kerja saat ini. Berdasarkan grafik, posisi seperti Data Analyst, Data Scientist, dan Lead Data Analyst menjadi yang paling dominan, menunjukkan bahwa bidang data dan analitik memiliki permintaan yang tinggi. Informasi ini penting untuk dipahami oleh pencari kerja karena dapat menjadi acuan dalam menentukan arah pengembangan keterampilan dan perencanaan karier. Dengan mengetahui posisi-posisi yang paling dibutuhkan, pencari kerja dapat lebih fokus mempersiapkan diri agar sesuai dengan kebutuhan industri dan meningkatkan peluang untuk diterima di dunia kerja.
distribusi sumber lowongan pekerjaan berdasarkan data yang telah dianalisis. Dari grafik terlihat bahwa seluruh lowongan pekerjaan dalam dataset berasal dari satu sumber saja, yaitu platform LinkedIn. Hal ini menandakan bahwa dataset bersifat spesifik dan tidak mencerminkan variasi dari berbagai sumber lowongan lainnya seperti Jobstreet, Kalibrr, atau portal karier lainnya. Oleh karena itu, analisis terhadap keberagaman sumber lowongan tidak dapat dilakukan secara representatif, karena datanya hanya berfokus pada satu platform. Dengan kata lain, informasi dalam slide ini penting untuk memberikan konteks bahwa hasil analisis pekerjaan berikutnya sepenuhnya mengacu pada data dari LinkedIn.
Berikutnya haaman ini menampilkan informasi mengenai lokasi dengan jumlah lowongan pekerjaan terbanyak berdasarkan data geografis. Visualisasi peta di sisi kiri menggunakan koordinat latitude dan longitude untuk menunjukkan persebaran peluang kerja di berbagai wilayah, khususnya di Amerika Serikat. Titik-titik pada peta membantu mengidentifikasi secara visual lokasi-lokasi dengan konsentrasi lowongan yang tinggi.
Di sisi kanan, terdapat diagram lingkaran yang menunjukkan distribusi proporsi lowongan berdasarkan negara bagian. Terlihat bahwa sebagian besar lowongan terkonsentrasi di negara bagian seperti California dan New York, yang dikenal memiliki kota-kota besar dan menjadi pusat kegiatan bisnis dan teknologi.
Informasi ini penting karena memberikan gambaran mengenai wilayah yang memiliki peluang kerja paling besar, sehingga dapat menjadi acuan bagi pencari kerja atau perusahaan dalam mengambil keputusan strategis terkait lokasi kerja atau ekspansi bisnis.
Slide ini menampilkan visualisasi treemap yang menunjukkan 10 perusahaan teratas yang memposting lowongan kerja terbanyak. Dari grafik tersebut, terlihat bahwa perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Amazon, dan Microsoft mendominasi dalam hal jumlah lowongan yang dipublikasikan. Hal ini mencerminkan tingginya aktivitas rekrutmen di sektor teknologi dan layanan bisnis.
Treemap ini tidak hanya menampilkan jumlah lowongan, tetapi juga memudahkan kita mengidentifikasi perusahaan mana yang paling aktif membuka peluang kerja. Informasi ini sangat bermanfaat bagi pencari kerja karena dapat membantu menentukan target perusahaan yang potensial untuk dilamar berdasarkan intensitas rekrutmennya.
Slide ini menampilkan tren harian dan bulanan dari jumlah lowongan pekerjaan yang diposting, dengan tujuan untuk mengidentifikasi periode paling aktif perusahaan dalam membuka lowongan. Grafik di sisi kiri menunjukkan fluktuasi harian, di mana titik-titik puncak menggambarkan hari-hari dengan lonjakan jumlah lowongan, sementara titik terendah menandakan periode dengan aktivitas rekrutmen yang rendah atau sepi.
Di sisi kanan, grafik tren bulanan menggambarkan bagaimana intensitas pembukaan lowongan berubah dari bulan ke bulan. Bulan dengan angka tertinggi menunjukkan saat paling aktif perusahaan merekrut. Informasi ini sangat penting untuk mengetahui waktu terbaik dalam mengajukan lamaran, karena pencari kerja dapat menyesuaikan strateginya agar lebih efektif.
Secara keseluruhan, slide ini membantu menjawab pertanyaan, "Kapan waktu paling tepat untuk melamar kerja?" dengan dasar data yang dapat dimanfaatkan untuk merencanakan langkah karier secara lebih strategis.
Slide ini menyajikan rangkuman insight utama dari hasil analisis data lowongan pekerjaan yang telah dipaparkan sebelumnya. Terdapat enam poin penting yang diidentifikasi dalam proses brainstorming, yang menggambarkan pola, kecenderungan, dan temuan signifikan dari data.