Nur Fitri Lukitania
Komunikasi interpersonal adalah interaksi langsung antara dua orang atau lebih, di mana pesan disampaikan secara verbal dan non-verbal, dan memungkinkan umpan balik langsung. Bagi pengusaha, kemampuan komunikasi interpersonal yang baik sangatlah penting. Dengan menguasai komunikasi interpersonal dan etika komunikasi yang baik, pengusaha dapat mencapai kesuksesan.
Komunikasi interpersonal dalam bisnis adalah fondasi utama untuk membangun hubungan yang kuat antara individu-individu di dalam lingkup profesional. Ini melibatkan interaksi langsung antara dua orang atau lebih, di mana pesan-pesan disampaikan baik secara verbal maupun non-verbal, yang kemudian memungkinkan terjadinya umpan balik secara langsung.
Adapun ciri-ciri yang membedakan komunikasi interpersonal yang efektif :
Tujuan dari komunikasi interpersonal sangatlah beragam, mulai dari mengenal diri sendiri dan orang lain, hingga menciptakan serta memelihara hubungan yang erat. Dalam konteks bisnis, komunikasi interpersonal sangatlah penting karena membantu manusia memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti afeksi, inklusi, dan kontrol, sebagaimana dikemukakan oleh teori Schutz.
Menurut Schutz, terdapat tiga kebutuhan dasar yang mendasari komunikasi interpersonal:
Konsep interpersonal dalam bisnis mencakup berbagai aspek, termasuk konsep diri yang mempengaruhi interaksi seseorang dengan orang lain, serta kebutuhan interpersonal yang penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif. Keterbukaan dalam komunikasi juga memegang peran penting, yang mencakup tingkat penyingkapan yang meliputi rutinitas, informasi umum, opini, hingga perasaan masing-masing individu.
Tujuan dari komunikasi interpersonal dalam konteks bisnis antara lain adalah menyampaikan informasi, berbagi pengalaman, menumbuhkan simpati, melakukan kerja sama, menceritakan kekecewaan atau kekesalan, serta menumbuhkan motivasi. Faktor-faktor seperti kepercayaan, sikap suportif, dan sikap terbuka juga memainkan peran penting dalam memastikan efektivitas komunikasi interpersonal di dalam lingkungan bisnis, yang pada gilirannya mempengaruhi kualitas hubungan interpersonal dan produktivitas organisasi secara keseluruhan.
Kemampuan komunikasi yang baik merupakan salah satu kunci kesuksesan seorang pengusaha. Ini bukan hanya tentang berbicara dan mendengarkan, tetapi juga tentang memahami situasi dengan benar, menghemat waktu dan uang, serta membangun hubungan yang baik.
Beberapa kemampuan komunikasi interpersonal yang penting bagi pengusaha:
sumber: unsplash.com
Pentingnya Komunikasi Interpersonal dalam Customer Relationship Management
Dalam dunia bisnis, penting untuk mempelajari bagaimana memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan serta dampaknya terhadap kemajuan perusahaan. Customer Relationship Management (CRM) adalah serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk lebih memahami, menarik perhatian, dan mempertahankan pelanggan yang paling menguntungkan, dengan tujuan mencapai pertumbuhan perusahaan yang sehat.
Pelanggan ingin dipahami, memiliki ekspektasi yang terpenuhi, dan diperlakukan secara eksklusif. Untuk mencapai hal ini, penting bagi perusahaan untuk berkomunikasi langsung dengan pelanggan untuk memahami karakteristik, kebutuhan, dan harapan mereka.
Komunikasi interpersonal sangat penting dalam konsep CRM karena memungkinkan perusahaan untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan melalui interaksi langsung seperti panggilan telepon, email, atau pertemuan tatap muka. Ini terutama penting saat pelanggan menghadapi masalah atau ketika mereka bertransaksi dengan perusahaan.
Interaksi antara perusahaan dan pelanggan, termasuk dalam penyelesaian masalah atau transaksi, memerlukan komunikasi interpersonal yang ramah dan sopan. Kecepatan dan keakuratan dalam memberikan informasi juga berperan penting dalam meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diberikan oleh perusahaan.
Komunikasi dalam Bisnis: Penting dan Beragam Bentuknya
Komunikasi dalam bisnis adalah elemen kunci yang sama pentingnya dengan aspek-aspek lain seperti perencanaan, pengawasan, dan pengorganisasian. Komunikasi yang efektif dalam bisnis melibatkan interaksi dua arah yang memastikan pesan-pesan dapat diterima dengan baik oleh semua pihak yang terlibat.
Dalam konteks komunikasi interpersonal di dalam bisnis, terdapat beberapa bentuk komunikasi yang berperan penting. Pertama, komunikasi ke bawah (downward communication) melibatkan penyampaian instruksi tugas, penjelasan tentang tujuan pekerjaan, pengenalan ideologi perusahaan, informasi tentang praktik organisasi, dan pemberian umpan balik terhadap kinerja bawahan.
Kemudian, ada komunikasi ke atas (upward communication) yang melibatkan laporan pelaksanaan pekerjaan, penyampaian keluhan dan masalah yang dihadapi oleh karyawan, ekspresi sikap dan perasaan karyawan, serta memberikan saran untuk meningkatkan kinerja dan mencapai target.
Selanjutnya, komunikasi horizontal (horizontal communication) merupakan koordinasi antar departemen, pencapaian tujuan organisasi, menciptakan kesepahaman antar bagian, dan memperoleh dukungan interpersonal untuk membangun hubungan dan kerjasama antar rekan kerja.
sumber: unsplash.com
Melalui berbagai bentuk komunikasi ini, bisnis dapat mencapai beberapa fungsi penting, seperti membantu pemimpin memahami kondisi organisasi, memberikan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, serta meningkatkan apresiasi dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Dengan demikian, komunikasi dalam bisnis bukan hanya sekadar alat untuk menyampaikan pesan, tetapi juga merupakan fondasi penting bagi keberhasilan dan kelangsungan bisnis secara keseluruhan.
Pentingnya Komunikasi Interpersonal di Tempat Kerja
Komunikasi interpersonal di tempat kerja memegang peran penting dalam menyelesaikan masalah, menyelaraskan tujuan bisnis, membangun kepercayaan, mempermudah manajemen, memahami budaya perusahaan, memberikan pengakuan kepada karyawan, meminimalisir miskomunikasi, membangun hubungan personal, meningkatkan kepemimpinan, meningkatkan keberhasilan karyawan, menyelesaikan konflik, mendukung pekerjaan jarak jauh, mengembangkan karir, serta membantu dalam manajemen krisis.
Etika komunikasi dalam persiapan profesionalisme mencakup komunikasi yang baik, etika berkomunikasi, profesionalisme, serta prinsip perilaku etis seperti memberikan kontribusi kepada orang lain, memenuhi perjanjian dan kesepakatan, menjunjung tinggi prinsip etika, menjalankan tindakan yang selaras dengan prinsip moral dasar, dan menjaga reputasi dan nama baik.
Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal profesional, pentingnya senyuman dan sikap ramah, memberikan pengertian dan perhatian, membangun kebersamaan dan menghindari gosip, menjadi penengah dan meningkatkan kepemimpinan, menjadi pendengar yang baik dan aktif, memahami posisi dan perasaan orang lain, serta berpikiran positif dan menghindari mengeluh.
Kesimpulan:
Komunikasi interpersonal sangat penting dalam bisnis karena membantu membangun hubungan yang kuat dengan karyawan dan pelanggan, memecahkan masalah, menyelaraskan tujuan bisnis, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Kemampuan komunikasi interpersonal yang baik juga kunci kesuksesan bagi seorang pengusaha, membantu mereka mendengarkan, memahami informasi, memelihara hubungan, memberikan umpan balik, dan membujuk orang lain. Etika berkomunikasi, profesionalisme, dan prinsip moral dasar juga penting.
Dengan meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal, individu dapat memperkuat hubungan di tempat kerja, menghindari konflik, dan mencapai kesuksesan dalam karir. Dalam CRM, komunikasi interpersonal memainkan peran kunci dalam memahami kebutuhan pelanggan dan membangun hubungan yang kokoh. Gaya kepemimpinan yang berbeda juga memengaruhi dinamika dalam komunikasi bisnis, dengan setiap gaya memiliki kecocokan yang berbeda tergantung pada situasi dan karyawan.
Investasi dalam pengembangan kemampuan komunikasi interpersonal adalah krusial bagi individu dan perusahaan dalam mencapai keberhasilan dan pertumbuhan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.