Farhan Muhammad Andria
Excel merupakan aplikasi olah data yang diciptakan oleh Microsoft. Keberadaan excel sangat berguna bagi perseorangan maupun industri, dengan adanya excel, pengolahan data dilakukan jauh lebih cepat dan efisien. Ketika kita membuka excel, sering kali kita bingung formula mana yang cocok digunakan untuk permasalahan kita. Dalam kasus ini, ketika kita mengambil data dari tab lain atau file excel lain, biasanya kita akan satu per satu memindahkan data tersebut, namun dengan adanya VLOOKUP dan HLOOKUP kita dapat memfiltrasi data sesuai kebutuhan kita dan tentunya jauh lebih cepat.
Gambar: Data Referensi
Kita siapkan kasus atau persoalan data yang diangkat, pada kali ini kita menggunakan kasus dengan data sebagai yang tertera pada gambar di atas. Selanjutnya, apabila didefinisikan VLOOKUP adalah formula yang digunakan untuk menemukan berbagai hal dalam tabel atau rentang menurut baris. Misalnya, cari nomor pemesanan berdasarkan customer atau menemukan nama customer berdasarkan nomor pemesanan dan jenis kelamin (Apabila kita melihat pada kasus ini).
Secara umum, kegunaan kedua fungsi ini sama, namun perbedaannya terletak pada posisi value dan bentuk tabel yang dicari. Vlookup digunakan untuk pencarian dalam bentuk vertikal, sehingga yang dijadikan sumber datanya juga adalah data yang terdiri dari banyak kolom (berbentuk vertikal). Sementara untuk Hlookup digunakan untuk data yang horizontal, sehingga sumber datanya akan berbentuk banyak baris (horizontal).
Menurut situs microsoft, dalam bentuknya yang paling sederhana, fungsi VLOOKUP dapat dituliskan:
=VLOOKUP(Apa yang ingin Anda cari, di mana Anda ingin mencarinya, nomor kolom dalam rentang yang berisi nilai yang akan dikembalikan, mengembalikan hasil yang Mendekati atau Persis – ditunjukkan sebagai 1/TRUE, atau 0/FALSE).
Selanjutnya, pada tabel B2 yang diisikan formula VLOOKUP sesuai dengan yang terpandu pada laman microsoft.
Gambar: Hasil Filtrasi menggunakan formula VLOOKUP
VLOOKUP dapat didefinisikan sebagai formula untuk mencari dan mengambil data dari kolom tertentu dalam sebuah tabel. Sebagai contoh, kita dapat melihat bagaimana elemen setiap formula VLOOKUP didefinisikan:
Gambar: Definisi tiap elemen pada formula VLOOKUP
Untuk data selanjutnya, disesuaikan dengan tabel. Ketika kita misal membutuhkan nomor pemesanan 102, kita mencari tabel referensi nomor 2. Seperti misal, apabila kita ingin memunculkan nama kustomer, kita harus meinput kolom ke 2. Lalu, selain itu ada TRUE/FALSE formulasi ini diartikan sebagai mix and match apakah benar antara nomor pemesanan dan nama konsumen itu sesuai ataukah tidak. TRUE itu mencari data yang mendekati (mendekati nomor referensi kita) sedangkan FALSE mencari data yang benar - benar sama. Misal, kita ingin mencari data 102 dan memasukan nilai FALSE, Kalau nilai yang ditentukan tidak ada, maka akan menjadi N/A sedangkan apabila memakai elemen TRUE, maka akan mencari data yang mendekati nilai 102, yakni 101.
2. HLOOKUP
HLOOKUP biasanya digunakan apabila nilai perbandingan terletak di sebuah baris di bagian atas tabel data, dan kita ingin mencari ke beberapa baris tertentu di bawahnya.
Menurut situs microsoft, dalam bentuknya yang paling sederhana, fungsi HLOOKUP dapat dituliskan:
=HLOOKUP (lookup_value, table_array, row_index_num, [range_lookup])
Keterangan:
Gambar: Definisi tiap elemen pada formula HLOOKUP
Gambar: Data referensi untuk permasalahan HLOOKUP
Gambar: Hasil Filtrasi menggunakan formula HLOOKUP
Kali ini, karena datanya kepinggir atau vertical, maka menggunakan HLOOKUP. Data yang ditulis pada formula harus diabsolute $ terlebih dahulu agar tidak melebar kepinggir. Data referensi kita harus berada di paling atas untuk HLOOKUP. Untuk Table Array, walaupun kita hanya membutuhkan 1 referensi, kita dapat memblock semuanya agar semua data referensi terambil seperti A1-D11 sebagaimana yang tercantum pada gambar pertama.
Untuk data yang sama/double, seperti data Bandung (2 Hari) dan Palembang (2 Hari) Kita harus mencek data referensinya dengan seksama. Data acuan yang digunakan yaitu domisili.