Penerapan GitHub Untuk DevOps Backend di Cloud

Mosad Cahyo Usodo

Sosial Media


0 orang menyukai ini
Suka

Summary

Materi ini membahas konsep dasar dan implementasi Git sebagai sistem kontrol versi untuk melacak perubahan pada source code. Dijelaskan tentang jenis-jenis sistem kontrol versi, alur kerja Git melalui penggunaan direktori Git, direktori kerja, dan staging area. Selain itu, materi mencakup tahapan pengaturan awal Git, pembuatan repositori, serta cara menyimpan, melihat, dan mengelola perubahan dengan perintah-perintah Git. Pemahaman terhadap konsep ini kemudian diterapkan dalam konteks GitHub sebagai platform kolaborasi, dengan penekanan pada berkontribusi dalam proyek melalui proses forking, pembuatan cabang topik, dan pengiriman pull request. Materi juga menjelaskan manajemen repositori dan proyek menggunakan GitHub Organization, termasuk pembentukan tim dengan tingkat akses yang berbeda dan pencatatan aktivitas melalui Audit Log. Selain itu, pembahasan mencakup scripting di GitHub melalui penggunaan webhook dan API untuk otomatisasi interaksi dengan repositori. Terakhir, materi merinci dua jenis alur kerja Git, baik terdistribusi maupun sentral, serta bagaimana Git mendukung kolaborasi tim dalam pengembangan perangkat lunak.

Description

1. Git Essential:

  • Git adalah sistem version control yang memungkinkan pengembang untuk melacak perubahan pada source code.
  • Ada tiga jenis sistem version control: lokal, terpusat, dan tersebar (DVCS).
  • Alur kerja Git melibatkan direktori Git, direktori kerja, dan staging area.
  • Pengaturan awal Git melibatkan pengaturan nama dan alamat email pengguna serta pengaturan editor teks default.
  • Repositori Git dapat dibuat dengan perintah "git init" atau dengan mengkloning repositori yang ada.
  • Perubahan dapat disimpan dengan perintah "git add" dan “git commit.”

2. Menyimpan Perubahan ke Repositori:

  • Git Status digunakan untuk melihat status perubahan di repositori.
  • Perubahan dapat disimpan dengan "git add" dan "git commit."
  • Git Diff digunakan untuk melihat perubahan di file yang telah di-staging.
  • Berkas dapat dihapus menggunakan "git rm."
  • Berkas dapat dipindahkan dengan "git mv."

3. Berkontribusi dalam Proyek GitHub:

  • GitHub adalah platform kolaborasi untuk proyek perangkat lunak.
  • Mencabangkan proyek (forking) memungkinkan kontributor untuk berkontribusi ke proyek tanpa izin "push."
  • Alur kerja GitHub melibatkan membuat cabang topik, melakukan perubahan, dan mengirim pull request.
  • Pull request memungkinkan pemilik proyek asli untuk meninjau dan menggabungkan perubahan.

4. Mengelola Organization:

  • GitHub Organization adalah tempat untuk mengelola repositori dan proyek.
  • Tim dalam Organization memungkinkan pengelompokan pengguna dengan tingkat akses yang berbeda.
  • Audit Log memungkinkan pemilik untuk melihat semua aktivitas di Organization.

5. Scripting GitHub:

  • GitHub menyediakan webhook dan API untuk otomatisasi interaksi dengan repositori.
  • Webhook memungkinkan interaksi dengan sistem eksternal saat terjadi perubahan di repositori.
  • GitHub API memungkinkan berbagai operasi, termasuk memberi komentar pada masalah, mengubah status pull request, dan banyak lagi.

6. Alur Kerja:

  1. Alur Kerja Terdistribusi:
    • Git memungkinkan kontributor berkolaborasi secara fleksibel dalam proyek.
    • Setiap kontributor dapat berkontribusi kode ke repositori lain dan memelihara repositori publik yang memfasilitasi kontribusi lain.
  2. Alur Kerja Sentral:
    • Dalam sistem sentral, ada satu pusat kolaborasi.
    • Setiap developer adalah pengguna pusat ini dan dapat menyesuaikan pekerjaannya.
    • Git memungkinkan kolaborasi dalam tim, bahkan dengan ratusan developer di cabang yang berbeda secara bersamaan.

Informasi Course Terkait
  Kategori: Web Programming
  Course: DevOps Backend di Cloud dengan GitHub