Wahyu Firmansyah
3. Karena datanya masih terlihat kurang rapih, maka kita harus formatting data tersebut dengan cara alt+HOA : untuk tinggi dan alt+HOI : untuk lebar.
4. Setelah itu buat lembar ke-2, copy engine-size dan price dari lembar pertama.
5. Hitung nilai korelasinya dengan cara =CORREL(A2:A202,B2:B202). Maka akan terbentuk sebuah korelasinya, jadi korelasi tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang kuat antara dua variabel yang diamati. Semakin dekat nilai korelasi dengan 1, semakin kuat hubungan positif antara variabel-variabel tersebut.
6. Kemudian buatlah visualisasi scatterplot
7. Kemudian buatlah average dari engine-size dan price
=AVERAGE(A2:A202) untuk engine-size
=AVERAGE(B2:B202) untuk price
8. Kemudian untuk lembar ke-3 copy highway-mpg dan price dari lembar ke-1
9. Kemudian ikuti cara sebelumnya untuk menentukan korelasi, rata-rata dan visualisasi scatterplot
Korelasi sebesar -0.704692265 menunjukkan adanya hubungan negatif yang kuat antara dua variabel yang diamati. Nilai korelasi negatif menunjukkan bahwa ketika nilai satu variabel meningkat, nilai variabel lainnya cenderung menurun. Semakin dekat nilai korelasi dengan -1, semakin kuat hubungan negatif antara variabel-variabel tersebut.