Maulida Yasmin
Deep learning merupakan salah satu cabang dari machine learning yang memiliki keahlian untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks seperti pengenalan wajah, klasifikasi gambar, dan bahkan pengenalan suara dan teks. Namun, pelatihan model deep learning seringkali membutuhkan waktu yang lama dan sumber daya komputasi yang cukup besar. Oleh karena itu, penggunaan accelerator seperti GPU atau TPU dapat sangat membantu untuk mempercepat proses pelatihan model.
Pada project ini, akan dijelaskan cara menggunakan accelerator pada deep learning menggunakan bahasa Python di Google Collaboratory. Disini akan digunakan accelerator GPU untuk melakukan pelatihan dan evaluasi model deep learning pada dataset yang diberikan. Selain itu, akan dilakukan perbandingan performa model yang dilatih dengan accelerator dan tanpa accelerator.
Persiapan data dilakukan sebagai berikut.
Model yang dibuat memiliki struktur sebagai berikut:
Setelah model dibuat, kompilasi dilakukan dengan menggunakan optimizer 'adam', loss function 'sparse_categorical_crossentropy', dan metric 'accuracy'. Hal ini berarti model ini akan melakukan training menggunakan metode adam, menghitung loss menggunakan categorical crossentropy, dan menampilkan metrik akurasi selama training dan evaluasi.
Gambar diatas merupakan kode program training dan evaluasi dari model neural network yang telah dibuat serta outputnya. Output tersebut menjelaskan beberapa hal sebagai berikut:
Output pada gambar diatas adalah hasil training dan evaluasi model neural network pada data yang sama dengan output sebelumnya. Namun, ini dieksekusi tanpa accelerator artinya perbedaannya terletak pada penggunaan CPU sebagai pengolah data, berbeda dengan output sebelumnya yang menggunakan GPU. Output tersebut menjelaskan beberapa hal sebagai berikut:
Meskipun waktu pelatihan dan evaluasi pada CPU lebih lambat dibandingkan dengan GPU, namun output tersebut tetap menunjukkan hasil akurasi dan loss function yang baik pada data uji. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan CPU masih dapat digunakan untuk melatih dan melakukan evaluasi model neural network dengan hasil yang memuaskan.
Selanjutnya dilakukan plotting untuk melihat gambaran dari hasil performa maupun perbandingan waktu eksekusi model. Sebelum melakukan plotting, terlebih dahulu definisikan ‘history’ sebagai variabel untuk menyimpan hasil trainning model.
Pada hasil perbandingan performa model yang dilatih dengan accelerator dan tanpa accelerator dan mendapatkan menunjukkan bahwa penggunaan accelerator dapat mempercepat proses pelatihan dan evaluasi model secara signifikan. Proses pelatihan model menggunakan deep learning Convolutional Neural Network (CNN) yang dilatih dengan dataset gambar untuk melakukan klasifikasi. Selain itu, dilakukan visualisasi hasil pelatihan model dengan melakukan plotting performa model menggunakan data training dan validation accuracy serta data training dan validation loss.
Secara keseluruhan, project ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang cara menggunakan accelerator pada deep learning dan manfaatnya dalam mempercepat proses pelatihan model. Diharapkan project ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk pengembangan teknologi deep learning di masa depan.