Korelasi data menggunakan Scatter Plot dan Correl

I Made Yudi Mertha Antara

Sosial Media


0 orang menyukai ini
Suka

Summary

Fungsi CORREL mengembalikan koefisien korelasi dua rentang sel. Gunakan koefisien korelasi untuk menetapkan hubungan antara dua properti. Misalnya, Anda bisa memeriksa hubungan antara suhu rata-rata suatu lokasi dan penggunaan AC.

Description

Fungsi CORREL mengembalikan koefisien korelasi dua rentang sel. Gunakan koefisien korelasi untuk menetapkan hubungan antara dua properti. Misalnya, Anda bisa memeriksa hubungan antara suhu rata-rata suatu lokasi dan penggunaan AC.

Sintaks

CORREL(array1, array2)

Sintaks fungsi CORREL memiliki argumen berikut:

array1    Diperlukan. Rentang nilai sel.

array2    Diperlukan. Rentang nilai sel kedua.

Keterangan

Jika array atau argumen referensi berisi teks, nilai logika, atau sel kosong, nilai-nilai itu diabaikan; namun, sel dengan nilai nol akan disertakan.

Jika array1 dan array2 memiliki jumlah titik data berbeda, CORREL akan mengembalikan #N/A.

Jika salah satu dari array1 atau array2 kosong, atau jika s (simpangan baku) nilainya sama dengan nol, CORREL akan mengembalikan nilai #DIV/0! .

Sebanyak koefisien korelasi mendekati +1 atau -1, itu menunjukkan korelasi positif (+1) atau negatif (-1) antar array. Korelasi positif berarti bahwa jika nilai dalam satu array meningkat, nilai di array lain juga akan bertambah. Koefisien korelasi yang mendekati 0, menunjukkan tidak ada atau korelasi yang lemah.

Persamaan untuk koefisien korelasi adalah:

Persamaan

di mana 

x dan y

adalah rata-rata sampel AVERAGE(array1) dan AVERAGE(array2).

Contoh

Contoh berikut mengembalikan koefisien korelasi dua rangkaian data di kolom A dan B.

Gunakan fungsi CORREL untuk mengembalikan koefisien korelasi dua rangkaian data di kolom A & B dengan =CORREL(A1:A6,B2:B6). Hasilnya adalah 0,997054486.

Informasi Course Terkait
  Kategori: Data Science / Big Data
  Course: Basic Excel