Dasar-dasar Elektronika

Elektronika merupakan ilmu yang mencakup perangkat listrik lemah. Di dalam sistem IoT, hampir semua alat berupa perangkat elektronika. Ada dua sub bahasan, yaitu komponen elektronika aktif dan elektronika pasif. Di dalam komponen elektronika aktif terdapat beberapa turunan bahasan, yaitu dioda, transistor, dan IC (integrated circuit). Sedangkan bahasan di komponen elektronika pasif meliputi resistor, kapasitor, dan induktor.

Share Kelas Ini :


DASAR-DASAR ELEKTRONIKA

Konsep Dasar
      Elektronika adalah ilmu yang mempelajari mengenai alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya[1].  Komponen Dasar ini terbagi menjadi 2 bagian dan memiliki berbagai fungsi berbeda.

Komponen Dasar
  • Komponen aktif
  • Komponen pasif
Pengertian Komponen Aktif
      Komponen aktif adalah komponen elektronika yang memerlukan arus eksternal untuk dapat beroperasi. Arus listrik yang dibutuhkan bisa arus bolak-balik atau disebut juga AC (Alternating Current) ataupun arus searah yang disebut juga DC (Direct Current). Berikut ini merupakan contoh komponen aktif:
  1. Dioda
  2. Transistor
  3. Integrated Circuit (IC)
  1. Dioda
      Dioda adalah komponen elektronika aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda terdiri dari dua elektroda yaitu anoda dan katoda. Anoda adalah kutub positif dan katoda adalah kutub negatif. Arus akan mengalir apabila anoda diberi tegangan positif dan katoda diberi tegangan negatif. Fungsi dioda adalah sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC)[2]. Selain dioda penyearah, ada juga dioda emisi cahaya atau LED (Light Emitting Diode). LED biasanya kita temukan dalam kehidupan sehari-hari di perangkat elektronik.
  1. Transistor
      Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai gerbang logika dari arus listrik, sehingga arus dapat ditahan atau dilepas tergantung dengan kutub tegangan yang ada di gerbang logika. Transistor terdiri dari 3 kaki yaitu kolektor, basis dan emitter. Setiap kaki dari transistor ini memiliki fungsi yang berbeda-beda Kaki kolektor berfungsi mengambil tegangan yang diberikan tergantung dari jenis transistor yang digunakan, kaki basis berfungsi sebagai penyambung ketiga kaki dan kaki emitter berfungsi sebagai tempat keluarnya tegangan yang dialirkan oleh basis. Transistor bisa berfungsi apabila basis diberi tegangan sesuai dengan jenis transistor. Kebanyakan transistor terbagi menjadi 2 jenis yaitu transistor NPN (Negatif Positif Negatif) dan PNP (Positif Negatif Positif). Transistor juga dapat berfungsi sebagai saklar sederhana. Selain menjadi saklar, transistor juga bisa berfungsi sebagai penguat tegangan[1]
  1. Integrated Circuit (IC)
      IC (Integrated Circuit) adalah komponen elektronika aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan transistor, resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah rangkaian elektronika dalam sebuah kemasan kecil. IC memudahkan kita untuk merangkai rangkaian rumit dengan menggunakan sedikit komponen. IC biasanya memiliki nomor seri dan setiap seri IC memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Pengertian Komponen Pasif
      Komponen pasif adalah komponen eletronika yang tidak memerlukan arus listrik untuk beroperasi. komponen pasif tidak bersifat menguatkan, menyearahkan, dan mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnnya. Berikut adalah contoh komponen pasif:
  1. Resistor
  2. Kapasitor
  3. Induktor 
  1. Resistor
      Resistor adalah komponen dasar elektronika yang berfungsi sebagai penghambat arus dan tegangan dalam rangkaian agar tidak terjadi lonjakan arus atau jumper[1][2]. Rangkaian elektronika tanpa resistor akan sangat berbahaya. Jika tidak ada resistor, maka tegangan yang dihasilkan rangkaian akan menjadi tak terhingga dan menyebabkan konsleting listrik. Seperti yang dilihat dari rumus, jika resistansi 0 maka akan tercipta tegangan dan arus yang tak terhingga. Dalam resistor terdapat gelang yang menandakan resistansi yang dimiliki oleh resistor tersebut. Nilai resistansi ini bisa dicari dengan menggunakan alat pengukur atau dengan cara membaca gelang pada resistor dan dikonversikan dengan tabel.
  • Gelang ke-1 sebagai digit ke-1
  • Gelang ke-2 sebagai digit ke-2
  • Gelang ke-3 sebagai penggali
  • Gelang ke-4 sebagai toleransi
  1. Kapasitor
      Kapasitor atau kondensator adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi dalam medan medan listrik dengan mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor digunakan sebagai penguat sinyal radio dan juga sering digunakan sebagai penahan arus sementara[2]
  1. Induktor
      Induktor atau disebut juga koil/kumparan adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi sebagai pengatur frekuensi, filter dan juga sebagai alat kopel (penyambung). Induktor atau koil banyak ditemukan pada peralatan atau rangkaian elektronika yang berkaitan dengan frekuensi seperti tuner untuk pesawat radio. Induktor juga sering digunakan dalam generator. Magnet yang diinduksi dari kumparan ini menciptakan sebuah gelombang listrik yang dapat dimanfaatkan untuk sumber listrik. Konsep ini diambil dari induktor[2].


DAFTAR PUSTAKA

[1] A. H. Asri and F. T. Industri, “Pengenalan elektronika dan komponen dasar elektronika makalah,” pp. 1–15, 2014.
[2] Syaifi Abdurrahman, Elektronika Dasar. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2017.

Detail Course
  • Penyusun Materi
    Bisaai E Learning
  • Harga Course
    FREE

  • Pemula

    0 Jam

    1 Siswa

    0 Modul

    0