Aktuator

Internet of Things (IoT) merupakan course dasar yang disediakan oleh BISA AI Academy meliputi konsep pembelajaran seperti pengenalan IoT, Dasar-Dasar Elektronika, NodeMCU, Rapsberry Pi, Sensor, Aktuator, Relay, Web Service dan MQTT.

Share Kelas Ini :


AKTUATOR

Aktuator adalah sebuah peralatan mekanis untuk menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme atau sistem. Pada sistem pengendalian, aktuator berfungsi untuk menguatkan sinyal kontrol yang berasal dari kontroler menjadi sinyal baru dengan daya yang besar dan sesuai yang dibutuhkan. Sebagai contohnya, aktuator menerima sinyal dan kemudian sinyal tersebut diubah menjadi tenaga yang lebih besar untuk menggerakan atau memicu suatu tindakan tertentu. Aktuator dapat digunakan untuk mengontrol proses kinerja dalam skala menengah sampai besar. Proses yang dikontrol tersebut dapat berupa proses yang nantinya berjalan secara kontinyu atau proses yang berjalan secara batching[1]

Jenis-Jenis Aktuator
  1. Solenoid valve
Solenoid valve merupakan katup yang dikendalikan dengan arus listrik, baik AC (Alternating Current) maupun DC (Direct Current) melalui kumparan/solenoida. Solenoid valve ini merupakan elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam sistem fluida. Seperti pada sistem pneumatik, sistem hidrolik ataupun sistem kontrol mesin membutuhkan elemen kontrol otomatis. Prinsip kerja dari solenoid valve/katup solenoida, yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan, maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet yang menggerakan plunger pada bagian dalamnya. Ketika plunger berpindah posisi, maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal dari sumber udara. Pada umumnya, solenoid valve pneumatic ini mempunyai tegangan kerja 100/200V AC. Namun, ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.
  1. Motor DC (Direct Current)
Motor DC merupakan suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi gerak atau energi mekanik. Bagian utama motor DC adalah stator dan rotor, dimana kumparan medan pada motor DC disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen. Catu tegangan DC dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator dan dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Angker dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet. 
  1. Motor Servo
Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat di-set-up atau diatur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros output motor. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor servo.
  1. Relay
Relay merupakan peralatan kontrol elektromagnetik yang dapat mengaktifkan dan mematikan kontaktor. Relay sendiri merupakan kontaktor elektronik karena terdapat koil / kumparan yang akan menggerakan kontak membuka atau menutup apabila kumparannya diberi aliran arus listrik.


DAFTAR PUSTAKA

[1] A. W. Wicaksono, S. A. Darmastuti, N. Hidayati, and E. Rahmadi, Pengenalan Aktuator Beserta Proses Kerja, 2014.

Detail Course
  • Penyusun Materi
    Bisaai E Learning
  • Harga Course
    FREE

  • Pemula

    0 Jam

    2 Siswa

    0 Modul

    0